Prinsip dan Perbedaan Inverter Off-Grid, On Grid, dan Hybrid
Inverter adalah perangkat elektronik yang mengubah arus searah (DC) menjadi arus bolak-balik (AC), dan digunakan secara luas dalam sistem pembangkitan tenaga surya, sistem pembangkitan tenaga angin, kendaraan listrik, dan bidang lainnya. Menurut metode koneksi dan skenario penggunaan inverter, inverter dapat dibagi menjadi tiga jenis: off-grid inverter, on grid inverter, dan hybrid inverter.
1. Off-grid inverter
Off-grid inverter adalah inverter yang mengubah daya DC yang dihasilkan oleh sumber daya terdistribusi seperti panel surya dan turbin angin menjadi daya AC, lalu meningkatkan tegangan melalui transformator, memilih titik daya maksimum melalui sakelar DC tegangan rendah (MPPT), dan akhirnya mengeluarkannya ke jaringan atau beban. Off-grid inverter主要用于 menyelesaikan masalah bagaimana sumber daya terdistribusi terhubung ke jaringan sehingga dapat diintegrasikan ke dalam jaringan untuk beroperasi.
Fitur utama inverter off-grid adalah sebagai berikut:
1) Rentang tegangan inputnya lebar, umumnya 700V-900V;
2) Rentang tegangan outputnya sempit, umumnya 120V-300V;
3) Kualitas gelombang outputnya baik, cocok untuk kesempatan dengan persyaratan ketat terhadap fluktuasi tegangan;
4) Operasi mandiri, tidak dipengaruhi oleh fluktuasi jaringan;
5) Dilengkapi fungsi perlindungan pulau, ketika jaringan mengalami kerusakan, inverter dapat secara otomatis memutuskan koneksi dengan jaringan.
2. Inverter on grid
Inverter on grid adalah inverter yang mengubah daya DC yang dihasilkan oleh sumber daya terdistribusi seperti panel surya dan turbin angin menjadi daya AC, lalu menaikkan tegangannya melalui transformator, memilih titik daya maksimum melalui sakelar DC tegangan rendah (MPPT), dan akhirnya mengeluarkannya ke inverter yang terhubung ke jaringan. Inverter on grid terutama digunakan untuk menghubungkan sumber daya terdistribusi ke jaringan listrik skala besar untuk mencapai interkoneksi dan komplementer multi-energi.
Fitur utama dari inverter On grid adalah sebagai berikut:
1) Rentang tegangan inputnya sempit, umumnya 400V-900V;
2) Rentang tegangan outputnya lebar, umumnya 120V-350V;
3) Kualitas gelombang outputnya buruk, cocok untuk kesempatan dengan persyaratan fluktuasi tegangan rendah;
4) Perlu berjalan secara sinkron dengan jaringan dan sangat dipengaruhi oleh fluktuasi jaringan;
5) Memiliki fungsi perlindungan pulau, tetapi tidak seketat inverter off-grid.
3. Inverter Hibrida
Inverter hibrida adalah inverter yang menggabungkan fungsi dari inverter off-grid dan inverter On grid. Inverter hibrida dapat beroperasi secara mandiri dalam sistem pembangkitan tenaga surya atau terhubung ke jaringan listrik besar. Inverter hibrida dapat beralih secara fleksibel antara mode kerja sesuai dengan kebutuhan aktual untuk mencapai efisiensi energi dan kinerja optimal.
Fitur utama dari inverter hibrida adalah sebagai berikut:
1) Rentang tegangan inputnya lebar, umumnya 700V-900V;
2) Rentang tegangan outputnya lebar, umumnya 120V-350V;
3) Kualitas gelombang outputnya baik, cocok untuk kesempatan dengan persyaratan ketat terhadap fluktuasi tegangan;
4) Dapat beroperasi secara mandiri dalam sistem pembangkitan tenaga surya atau terhubung ke jaringan listrik besar;
5) Ini memiliki fungsi perlindungan pulau, tetapi tidak serumit inverter off-grid.
Singkatnya, inverter off-grid, inverter on-grid, dan inverter hibrida berbeda dalam rentang tegangan input, rentang tegangan output, kualitas gelombang, mode kerja, dll. Dengan perkembangan terus-menerus teknologi energi baru dan ekspansi bidang aplikasi, teknologi inverter juga terus berkembang dan meningkat. Di masa depan, berbagai jenis inverter akan lebih baik memenuhi kebutuhan berbagai skenario dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perkembangan energi bersih untuk manusia.